
300 Anak Yatim & Dhuafa, Terus Semangat Menuntut Ilmu Meskipun Terhalang Keterbatasan Gadget
Pemberlakuan New Normal dalam semua aspek di lingkungan masyarakat, membuat kegiatan belajar mengajar berubah menjadi daring (online).

Peralihan ini tidaklah mudah karena handphone & kuota seringkali menjadi barang tersier bagi sebagian lapisan masyarakat, tidak terkecuali 300 adik-adik asuh di Griya Yatim Dhuafa.
“Di rumah, Ibuku ga punya smartphone buat belajar online, adanya hp yang bisanya sms & telfon. Semenjak Bapak ga ada, Ibu harus kerja buat aku dan adikku.
Tapi, Alhamdulillah buat sekolah aku bareng 10 temenku dibantu Griya Yatim Dhuafa. Ada 2 hp yang kami pakai gantian, walaupun sering terlambat absen & terlambat mengirim tugas karena kuota hp sering habis.. - Adnan, Adik Asuh di GYD

Tanpa banyak mengeluh, adik-adik yang baru menginjak jenjang SD & SMP saling bergantian menggunakan smartphone yang jumlahnya sangat terbatas. Saat ini, terdapat 300 anak asuh di cabang-cabang GYD lainnya.
3 sampai 4 orang anak biasanya menggunakan 1 smartphone. Hal ini, seringkali membuat adik-adik ini kesulitan mengikuti pelajaran, bahkan terlambat mengumpulkan tugas.

Wabah COVID-19 belum juga mereda, bahkan kasus positif terus bertambah. Kondisi ini akan membuat kegiatan belajar terus berlangsung online. Sayang, keterbatasan gadget menjadi tantangan bagi adik-adik kecil ini
Padahal, setiap anak berhak mendapatkan kemudahan menuntut ilmu. Oleh karena itu..
#OrangBaik, yuk sama-sama kita turun tangan untuk mempermudah proses belajar online bagi adik-adik di GYD agar bisa terus belajar dan mengejar mimpi mereka.
Kita bisa membantu adik-adik ini dalam gerakan #HPdankotauntukbelajar
![]()
Belum ada Fundraiser